Langsung ke konten utama

RUMAH DUNIA GOL A GONG

[Sabtu Silaturahim]
Jadi, akhir pekan ini agenda saya adalah buka bersama di rumah dunia-nya mas Gol A Gong di Banten bareng kawan-kawan FLP Jaker's. Alhamdulillah, ada kesempatan lagi ngumpul ama temen-temen setelah sebulan nggak ketemu mereka.
Memang sih berbuka bersama, cuma' kita ke Bantennya dari pagi. Nggak afdhol kan jauh2 dari Jakarta ke Banten cuma buat makan ta'jil langsung pulang. *hehe, secara acara intinya emang bukan itu...


Kegiatan intinya adalah Inagurasi (pengukuhan anggota FLP Jakarta). Rombongan naik bus dari Jakarta menuju Banten. Aku agak berbeda soal keberangkatan menuju Bantennya, bersama dua temen lainnya meluncur ke rumah Kang Taufan (ketua FLP Jakarta tahun ini) naik mobil bareng panitia menuju Rumah Dunia. Berangkat lebih awal (*bayangin aja dari rumah jam 6 padahal acara dimulai habis dhuhur, tik...tok...tik...tok). Tapi lumayanlah bisa narsis dulu sebelum acara dimulai (*teteuupp) atau sekedar naruh barang-barang. Secara tempat sudah dirapikan mas Gong sampai beliau juga nyiapin ruang khusus buat kita para cewek. Mas Gong itu orang besar yang sangat rendah hati (ketemu langsung itu wow...!).

Usai Mas Gong menyampaikan materinya tentang Travell-writer, semangatku semakin membara bahwa hidup ini terus berjalan, dunia ini luas, sehingga aku harus bergerak dan nggak boleh diam.
Oya, satu catatan penting bahwa rumah dunia telah menghasilkan penulis-penulis handal yang dulunya diantara mereka adalah seorang pemulung, dan kini mereka telah sukses dan menjadi relawan rumah dunia.
Acara terakhir ya buka bersama kawan-kawan, menu biasa tetap terasa nikmat karena kita rame-rame :).
Yuhuuu, ini acara inagurasi anggota FLP Jaker's yang luar biasa...sangat berwarna.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUAH KHAS KALIMANTAN

Akhir tahun di Kalimantan sepertinya layak disebut sebagai musim semi. Bagaimana tidak musim semi? Saat kamu bisa menemukan aneka macam buah-buahan langka di segala penjuru kota yang tak pernah eksis sebelumnya apalagi untuk seorang perantau dari Jawa seperti saya. Pertama kali mulai takjub dengan pemandangan buah asing ini dimulai saat traveling di pasar terapung, buah kuning besar dengan kulit yang seperti ditaburi bedak dengan rasa yang sangat lembut seperti mentega, ya buah mentega. Dan petualangan saya berburu buah asing pun semakin menggila. 1. Kalang-kala Buah dengan bentuk menyerupai terong mini atau terong yang biasa untuk lalapan berwarna pink, cantik banget. Mengkonsumsinya pun tidak sembarangan langsung dimakan, dia harus direndam terlebih dahulu dengan air panas yang sudah dicampuri garam, diamkan beberapa saat dan buah bisa dinikmati, hmm... rasanya seperti sedang makan alpukat, nyam... 2. Buah Bundar Seperti namanya, buah bundar memiliki bentuk bulat se...

KULINER KHAS KAMPUNG KELING MEDAN

Laughter is brightest, where food is best -Irish Proverb- Jika berkunjung ke Medan Sumatera Utara, jangan lupa mampir ke kawasan Kuliner Pagaruy. Ada apa di sana? Kawasan Kuliner Pagaruy masih dalam wilayah kampung Keling, Perkampungan orang-orang India, sehingga kita bisa menemukan aneka makanan khas ber- curry . Warung-warung yang menjajakan aneka kuliner khas Timur berjajar panjang seolah menjadi pasar persaingan sempurna. Kami memesan Nasi Kebuli, Roti Jala, dan Roti Kerucut. Nasi Kebuli Nasi yang diolah dengan rempah-rempah, aroma wangi rempahnya begitu kuat. Aku tak begitu kuasa menelannya apalagi ditambah lauk kare daging yang berkuah kental dan berempah. Roti Jala Roti yang dimasak dengan cetakan jaring-jaring ini lebih bersahabat di lidahku. Diolah dengan tepung tawar dan berlauk kuah kare daging kambing, aku cukup menikmatinya.

(RINDU) MENIKMATI SENJA

Perjalanan berkelok-kelok menuju salah satu kabupaten terpencil di Gorontalo telah berhasil membuat asam lambungku naik. Aku terpaksa turun di tengah perjalanan untuk mengeluarkan semua makanan dalam perut *asli sayang banget, tidak ada perumahan di sekitar dan hanya ada pohon-pohon besar laksana hutan rimba *mau gimana lagi coba.Tak ada tenaga yang tersisa, pusing pasti, tapi perjalanan tetap harus dilanjutkan. Jalan Trans Sulawesi sebenarnya sudah baik, rata, dan tidak berlubang tapi kelokannya amazing bikin orang pengen muntah. Beberapa kilometer selanjutnya, akhirnya kami menemukan sebuah kedai kecil di Kabupaten Boalemo. Otomatis kami mampir sejenak untuk ngeteh supaya badan kembali fit *secara perjalanan masih panjang bo'. Pas banget di kedai kecil tersebut menjual camilan khas Gorontalo, ilabulo, dan jagung rebus yang sangat pulen, jagung pulut. Lupakan soal rasa mual yang saya alami, saatnya kita bahas dua makanan khas dan nikmat ini. Ilabulo, namanya aneh ya? Il...