Langsung ke konten utama

TIM: DI BAWAH POHON BODI


Pramuda FLP Jakarta '16

Huaaa...bakal kangen kebersamaan ini...T_T

Setiap 2 minggu sekali belajar bareng tentang kepenulisan dan dunianya. Kalau minggu ini belajar di Museum Mandiri Kota Tua, 2 minggu lagi pindah belajar di Gedung HB.Jasin Taman Ismail Marzuki dan seterusnya dirotasi* antara kedua tempat tersebut hingga akhirnya masa 6 bulan itu tlah terlewati.
*Maksud dirotasi antara dua tempat tersebut ya supaya kita nggak bosen dan nyaman dengan pelatihan ini (makasih mbak dan kang FLP :))

Seneng bangeetttt...dilatih ama penulis-penulis handal kek Mbak Asma Nadia, Mas Boim, Mbak Iva Avianty, Kang Tep, Mas Zaenal Radar, dan masih banyak lagi lainnya (ketemu mereka live! kagak mimpi kan ni? *kucek-kucek mata) -mereka memotivasi kita untuk terus menulis, mengajarkan tentang tips dan triks menulis dengan segala kerumitannya *rumit bener yak?, dan bikin kita jadi suka baca *_^, makasih mentor2ku :)-  , ketemu banyak temen baru yang bahkan sudah seperti saudara sendiri (ssttt...kita sering main dulu usai pelatihan alias nggak langsung pulang, sekedar makan siang bareng, hunting buku di perpustakaan batavia, menikmati rasi bintang orion di planetarium Taman Ismail Marzuki, share tulisan satu dengan lainnya, atau narsis alias foto-foto (di jalanan sekalipun) wis kayak model nyasar dah...).

Sweet memories banget, Pramuda FLP angkatan 16 di akhir pertemuan yang telah berjalan selama 6 bulan ini, duduk melingkar di bawah pohon bodi ditemani ayam goreng kriuk, mengutarakan mimpi dan harapan-harapan tentang masa depan, dunia kepenulisan, hingga dunia autism kami sekalipun. Pengen mendirikan rumah baca untuk anak-anak pinggiran, mendirikan daerah multi etnis -beragam suku agama menyatu di satu daerah namun tetap rukun dan saling membantu-, melanjutkan sekolah ke luar negeri, menjadi penulis bestseller, mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak tidak mampu, dan mimpi-mimpi ajaib lainnya. Semua bebas berekspresi menyampaikan segalanya dan saling mengamini berharap Allah mengabulkannya. Mimpiku kira-kira apa ya? gak jauh-jauh beda sih : D
*Tulisanku serius mulu ni...

Bertukar kado dengan konsep dibungkus kertas koran dan mencantumkan kata-kata mutiara di akhir pertemuan itu sesuatu banget deh...*kedip-kedip mata genit : D
Perpisahan yang manis... Subhanallah, Allah telah mertemukan mereka padaku, Terimakasih ya Robb...

Eittssss, habis ini ada lanjutannya lhohh! : D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUAH KHAS KALIMANTAN

Akhir tahun di Kalimantan sepertinya layak disebut sebagai musim semi. Bagaimana tidak musim semi? Saat kamu bisa menemukan aneka macam buah-buahan langka di segala penjuru kota yang tak pernah eksis sebelumnya apalagi untuk seorang perantau dari Jawa seperti saya. Pertama kali mulai takjub dengan pemandangan buah asing ini dimulai saat traveling di pasar terapung, buah kuning besar dengan kulit yang seperti ditaburi bedak dengan rasa yang sangat lembut seperti mentega, ya buah mentega. Dan petualangan saya berburu buah asing pun semakin menggila. 1. Kalang-kala Buah dengan bentuk menyerupai terong mini atau terong yang biasa untuk lalapan berwarna pink, cantik banget. Mengkonsumsinya pun tidak sembarangan langsung dimakan, dia harus direndam terlebih dahulu dengan air panas yang sudah dicampuri garam, diamkan beberapa saat dan buah bisa dinikmati, hmm... rasanya seperti sedang makan alpukat, nyam... 2. Buah Bundar Seperti namanya, buah bundar memiliki bentuk bulat se...

KULINER KHAS KAMPUNG KELING MEDAN

Laughter is brightest, where food is best -Irish Proverb- Jika berkunjung ke Medan Sumatera Utara, jangan lupa mampir ke kawasan Kuliner Pagaruy. Ada apa di sana? Kawasan Kuliner Pagaruy masih dalam wilayah kampung Keling, Perkampungan orang-orang India, sehingga kita bisa menemukan aneka makanan khas ber- curry . Warung-warung yang menjajakan aneka kuliner khas Timur berjajar panjang seolah menjadi pasar persaingan sempurna. Kami memesan Nasi Kebuli, Roti Jala, dan Roti Kerucut. Nasi Kebuli Nasi yang diolah dengan rempah-rempah, aroma wangi rempahnya begitu kuat. Aku tak begitu kuasa menelannya apalagi ditambah lauk kare daging yang berkuah kental dan berempah. Roti Jala Roti yang dimasak dengan cetakan jaring-jaring ini lebih bersahabat di lidahku. Diolah dengan tepung tawar dan berlauk kuah kare daging kambing, aku cukup menikmatinya.

(RINDU) MENIKMATI SENJA

Perjalanan berkelok-kelok menuju salah satu kabupaten terpencil di Gorontalo telah berhasil membuat asam lambungku naik. Aku terpaksa turun di tengah perjalanan untuk mengeluarkan semua makanan dalam perut *asli sayang banget, tidak ada perumahan di sekitar dan hanya ada pohon-pohon besar laksana hutan rimba *mau gimana lagi coba.Tak ada tenaga yang tersisa, pusing pasti, tapi perjalanan tetap harus dilanjutkan. Jalan Trans Sulawesi sebenarnya sudah baik, rata, dan tidak berlubang tapi kelokannya amazing bikin orang pengen muntah. Beberapa kilometer selanjutnya, akhirnya kami menemukan sebuah kedai kecil di Kabupaten Boalemo. Otomatis kami mampir sejenak untuk ngeteh supaya badan kembali fit *secara perjalanan masih panjang bo'. Pas banget di kedai kecil tersebut menjual camilan khas Gorontalo, ilabulo, dan jagung rebus yang sangat pulen, jagung pulut. Lupakan soal rasa mual yang saya alami, saatnya kita bahas dua makanan khas dan nikmat ini. Ilabulo, namanya aneh ya? Il...