Akhir tahun di Kalimantan sepertinya layak disebut sebagai musim semi. Bagaimana tidak musim semi? Saat kamu bisa menemukan aneka macam buah-buahan langka di segala penjuru kota yang tak pernah eksis sebelumnya apalagi untuk seorang perantau dari Jawa seperti saya.
Pertama kali mulai takjub dengan pemandangan buah asing ini dimulai saat traveling di pasar terapung, buah kuning besar dengan kulit yang seperti ditaburi bedak dengan rasa yang sangat lembut seperti mentega, ya buah mentega. Dan petualangan saya berburu buah asing pun semakin menggila.
1. Kalang-kala
Buah dengan bentuk menyerupai terong mini atau terong yang biasa untuk lalapan berwarna pink, cantik banget. Mengkonsumsinya pun tidak sembarangan langsung dimakan, dia harus direndam terlebih dahulu dengan air panas yang sudah dicampuri garam, diamkan beberapa saat dan buah bisa dinikmati, hmm... rasanya seperti sedang makan alpukat, nyam...
2. Buah Bundar
Seperti namanya, buah bundar memiliki bentuk bulat sempurna seperti manggis namun lebih kecil dengan warnanya yang eye catching, merah merona. Buahnya persis seperti buah manggis yang sedikit asam. Buat ibu-ibu yang sedang ngidam makanan asam sepertinya buah bundar ini recommended.
3. Ramania
Hmm... mangga mini, asam tapi menggoda, hehe secara warnanya kuning cerah gitu. Nah, buahnya yang masih mentah bisa dibuat sambal, ya seperti sambal mangga muda.
4. Kasturi
Wow, layaknya buah surga, ini buah manissss banget. Warnanya sih kurang menarik karena kehitaman tapi kalau sudah dikupas fyuhhh meler dah air liur saking terpesonanya, warna buahnya kuning merona, juga persis seperti mangga.
Ramania bisa disebut mangga asam, kalau kasturi si mangga manis.
5. Jentik-jentik
Namanya sih udah bikin illfeel ya, jentik-jentik. Jadi ingat bakal nyamuk di kolam menggenang. Memang sih buah ini kecil-kecil seperti jentik-jentik, tapi dia cantik ka
lau sudah dikupas, orange bening tapi sedikit asam, hehe
lau sudah dikupas, orange bening tapi sedikit asam, hehe
6. Gitaan
Cantik ya namanya, buahnya pun cantik secantik namanya, kuning merona. Buahnya cukup besar seperti kelapa remaja kali ya, hehe, besar tapi ga sebesar kelapa gitu, bawahnya buah kelapa. Cara makannya, ya tinggal belah aja dan ambil dalamnya seperti makan alpukat. Sayangnya dia sedikit bergetah jadi tetap waspada saat mengkonsumsinya, tenag aja dia manis kok.
Durian? Bukan... bukan durian, bentuknya saja yang menyerupai durian tapi pampakin ini berwarna orange dengan tekstur buah yang sedikit lebih tebal. Rasa? beda dengan durian tapi ada sedikit tersirat rasa duriannya, hahahaha.
8. Kampul
Kakaknya duku mungkin ya, tapi kulitnya lebih tebal berkali lipat, hanya isi buahnya saja yang menyerupai duku. Buahnya nempel banget ke isi jadi ya memakannya seperti mengisap air buahya saja, tapi tetap nyaman saja kok buah ini.
Alhamdulillah bersyukur lagi tinggal di Kalimantan, banyak hal baru ditemukan di sini yang tak ditemukan di Jawa meskipun tetap merindukan tanah kelahiran, huks...
8. Kampul
Kakaknya duku mungkin ya, tapi kulitnya lebih tebal berkali lipat, hanya isi buahnya saja yang menyerupai duku. Buahnya nempel banget ke isi jadi ya memakannya seperti mengisap air buahya saja, tapi tetap nyaman saja kok buah ini.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan komentarnya untuk perbaikan kami, terimakasih.