Sawah nan luasss... |
Sama-sama perantau? Dari Solo? Pengguna kereta saat mudik? Biasa naik kereta lewat jalur selatan? Selalu pilih kereta malam?
Nah, sekali-kali kita musti nyoba tu kereta pagi yang lewat jalur utara, ada kereta Menoreh yang berakhir di Semarang.
Ibu,"Kenapa nggak naik kereta malam saja?"
Me,"Adanya ini bu, biar bisa Sholat Idhul Adha di rumah dan pengen sekali-kali mencoba kereta pagi."
Kamis ini, saya izin karena kereta berangkat pukul 07.35 WIB. Naik ojek menuju Stasiun Senen, setengah jam, tepat waktu, jadi tak perlu lari-larian lantaran takut ketinggalan kereta. Tiket di tangan, cek identitas apakah sudah sesuai dengan tiket. Nur Rohmah, oke lolos.
Kereta mulai melaju meninggalkan sibuknya Ibukota. Bercengkerama dengan penumpang lain, teman satu perjalanan, cukup menambah asyiknya perjalanan pulang kali ini. Bertemu gadis kecil periang, Sasa, yang sudah 2 bulan ikut neneknya di Jakarta dan kali ini akan diantar pulang ke rumah orang tuanya di Cepu karena terlalu lama meninggalkan sekolah (TK). Sama dunk kayak aku, aku juga 2 bulan di Jakarta setelah pulang kampung lebaran kemarin, hehehe (bandingin kok ama anak kecil, wkkwkk).
Segar sekali perjalanan pulang pagi ini. Pemandangan di kanan kiri terlihat jelas karena bukan perjalanan malam. Terlebih saat pemukiman-pemukiman padat penduduk sedikit demi sedikit menjauh digantikan pemandangan sawah yang luasssss...sawah pasca dipanen. Sejauh mata memandang hanya ada sawah.
Kereta terus melaju, masuk daerah Pemalang, Tegal, Pekalongan. Wow, pemandangannya lebih indah dan variatif. Bayangkana saja, selain pemandangan sawah, lanjut sesekali rumah warga, hutan pohon jati, kita juga disuguhi pemandangan perbukitan yang luar biasa indah (biasa digunakan untuk trekking), plus laut Tegal yang tenang, bersih, indahnyoooo.
Bayangkan saja, berjalan di atas kereta di samping laut itu sungguh sesuatu yang jarang sekali ditemukan. Seperti di luar negeri saja dan ini ada di Indonesia. Saya tidak mendapatkan pemandangan laut dari atas kereta jika lewat Jalur Selatan. Terlebih jika menggunakan kereta malam, tinggal buat tidur saja kalau malam hari.
12 jam sampai juga di Solo (7-8 Jam di kereta turun di Semarang, 3-4 jam di bus turun Terminal Tirtonadi, agak macet di daerah Salatiga), Alhamdulillah perjalanan lancar. Minimal saya pernah mencoba kereta api pagi, dan keindahan di sepanjang perjalanan itu tak akan pernah terlupa. Subhanallah, luar biasanya ciptaanMu ya Robb...
Welcome Solo...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan komentarnya untuk perbaikan kami, terimakasih.