|
Hi, There! |
Awalnya sempat
bingung dengan propinsi ini karena geografinya yang terpisah-pisah, bahkan langsung
dipisahkan oleh pulau. Ibukota propinsi sebagai pusat administrasi berlokasi di
Tanjung Pinang, sementara aktifitas bisnis dipusatkan di Batam, pulau lain ada pulau
Karimun, Anambas, Lingga, dan Natuna (yang lebih dekat dengan Kalimantan
Barat).
Satu
magnet kuat dari Kepulauan Riau adalah letaknya yang strategis, berbatasan
dengan negara tetangga Singapura. Cukup bermodal paspor, cuzz... dengan harga
terjangkau kita bisa berkunjung ke Singapura dengan kapal ferry dua jam
saja. How great!!! Sayang, saya belum menjadi orang yang beruntung
mampir ke Singapura *nangis gulung-gulung.
Lihat Singapuranya dari ujung negeri saja ya, pantai Tanjung Pinggir. Gedung-gedung pencakar langit Singapura tampak semu tertutup kabut, aku ingin ke sana... melihatmu nyata!
|
Mengintip Singapura dari sini |
Fine, tak bisa ke Singapura, kita
bisa menikmati wahana dan produk lokal yang tak kalah menyenangkan. Soal transportasi, tak perlu khawatir karena di Kepulauan Riau (kali ini di
Batam) banyak terdapat angkutan umum, angkot atau taksi. Namun harus siap dengan harga
standar para driver atau tetap nekat menawar karena di Batam tidak ada taksi yang menggunakan
argometer.
Yang
paling terkenal di Batam adalah pusat perbelanjaannya yang murah meriah. Produk impor kualitas oke dengan harga yang terjangkau bisa kita dapatkan di Batam. Salah
satu spotnya yang terkenal adalah Nagoya Paradise Centre. Segala
macam produk import dengan harga miring dijajakan di daerah ini. Produk dalam negeri pun tidak ketinggalan ikut eksis Sejumlah pedagang kaki lima
turut meramaikan kawasan perbelanjaan Nagoya. Manisan buah yang dipajang di sepanjang jalan
ini cukup eye-catching.
|
Manisan Buah |
Tak boleh ketinggalan untuk mampir menikmati senja di Barelang Bridge. Barelang Bridge atau Jembatan Barelang ini menjadi ikon kota Batam. Orang lokal kadang menyebutnya jembatan Habibie karena beliau yang awal pertama memprakarsai dibangunnya jembatan tersebut untuk mempermudah aktifitas industri. Jembatan Barelang menjadi jembatan penghubung Kota Batam dengan pulau-pulau sekitarnya, BAtam, REmpang, GAlang.
|
Senja di Jembatan Barelang |
|
Taman Barelang Bridge |
Area Barelang Bridge kini mulai dikembangkan menjadi gardu pandang jembatan terpanjang di Kepulauan Riau tersebut dan taman yang begitu nyaman. Pedagang jagung bakar berjajar menemani para pengunjung menikmati senja.
Selain Jembatan Barelang yang terpanjang, Batam telah memecahkan rekor MURI untuk karya Patung Dewi Kwan Im terbesar se Indonesia. Lokasi dibangunnya patung Dewi Kwan Im menjadi tempat ibadah umat Budha di Batam. Patung Dewi Kwan Im dikelilingi tembok berlukiskan sejarah Budha, setiap orang bisa membaca sejarahnya. Kura-kura berenang dengan damai di kolam yang disiapkan tepat dibawah patung Dewi Kwan Im.
|
Patung Dewi Kwan Im |
Dalam perjalanan menuju Bandara untuk kembali ke Jakarta, kami singgah sebentar di Batam Centre. Kebetulan sekali di sana sedang diadakan MTQ Nasional, suasana begitu meriah, ramai, mobil, petugas, pedagang dimana-mana. Saya seperti tidak sedang berada di indonesia, suasananya Melayu sekali! Petugas, peserta yang mondar-mandir lewat mengenakan pakaian khas Melayu, yang pria mengenakan peci, celana panjang yang ditumpuk dengan sarung sepaha, perempuan mengenakan baju kurung dan berjilbab. Jujur, saya suka melihat pemandangan yang demikian, rasanya adem =)
|
Masjid Raya Batam Centre |
|
Saya bukan pesertanya =) |
|
Pusat perkantoran di Batam Centre |
Welcome to Batam, tulisan yang begitu menarik perhatian di atas bukit belakang Batam Centre. Mau foto di sana... =)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan komentarnya untuk perbaikan kami, terimakasih.