Perjalanan selama 1 jam akhirnya membuahkan hasil. Medan berupa jalanan lurusss beraspal tanpa belokan sama sekali, ditemani mobil-mobil travel yang berlomba adu kecepatan dengan truk-truk pengangkut hasil alam namun tak jarang juga jalanan sangat lengang, cukup membuat jantung berdegup lebih cepat bagi pengendara sepeda motor seperti saya. Taman yang cenderung seperti area perkebunan dengan luas berhektar-hektar di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan dan dikelola oleh pemerintah setempat ini telah di depan mata. Taman dibagi beberapa area khusus antara lain area peternakan (sapi), perikanan, perkebunan sawit, danau buatan, taman bunga dan anggrek (yang tidak berbunga), dan taman labirin.
Satu yang menyita perhatian saya adalah Taman Labirin. Rela berpanas ria selama satu jam ya untuk menikmati sensasi "Hilang dalam Labirin". Masuk taman (2017) hanya dikenai biaya Rp 2.000 all in, mau kemana saja di area taman. Girang bukan main melihat rangkaian jalan tanpa ujung dalam labirin yang begitu hijau dan rapi dari sebuah menara pandang setinggi 3,5 meter.
Saya mulai memasuki taman labirin yang tampak indah dan seolah-olah mudah dilalui dari atas menara tadi. Viola! Belok kanan, belok kiri yang ditemukan lagi-lagi jalan buntu. Hanya burung-burung dara yang menemani saya mencari jalan keluar dari lingkaran labirin yang menyesatkan. Jogging time! Ini jalan sehat namanya! Muter-muter keliling taman labirin berkali-kali yang ditemukan hanya belokan dan jalan buntu tanpa jalan keluar. Akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke pintu masuk, jalan keluar saya adalah pintu masuk saya, hahaha.
Ps: Jangan masuk taman labirin sendiri (jika nyalinya kecil), supaya tidak menangis gegara tidak menemukan jalan keluar
Komentar
Posting Komentar
Silahkan komentarnya untuk perbaikan kami, terimakasih.