Hari ini kita jalan-jalan ke Maluku, yuuukkk...
1. Alun-Alun Kota Ambon
Yap, di sini nih terpampang tulisan "Ambon Manise" yang super gede *lumayan bisa mejeng sekedap. Di sini juga terdapat patung Pattimura, salah satu pahlawan nasional kita *Itu tuh yang kecil banget di belakangku.
Lokasinya yang berada di pusat kota, membuat alun-alun ini selalu rame dikunjungi warga Ambon, apalagi pas sore hari buat olahraga, basket, lari, apa ajalah suka-suka mereka.
*Bagus yak, belakangnya ada view pegunungan gitu pulak...
Teluk Ambon ini cukup tenar karena mengelilingi kota Ambon. Sebenarnya ada banyak pemandangan kapal para nelayan, tapi yah side yang saya foto pas yang nggak ada kapalnya. Bahkan bulan ini, sedang ada festival Teluk dengan aneka lomba dan beragam pertunjukan seninya.
Menikmati senja di pinggir Teluk itu sesuatuhhh *Syahrini mode on.
Menikmati senja di pinggir Teluk itu sesuatuhhh *Syahrini mode on.
Gong Perdamaian Dunia, tergantung dengan megahnya di pusat kota Ambon dan dikelilingi taman mini. Lokasinya berada di seberang Alun-alun Kota Ambon. Asyik juga menikmati senja di sini, banyak pedagang yang standby juga.
Jadi, saya sudah melihat ada 2 World Peace Gong di Indonesia, pertama di Kupang NTT dan kedua di Ambon Maluku ini (nggak tau mana yang asli mana yang palsu atau malah asli semua, ngek..).
Pertanyaannya, kenapa world peace gong itu semuanya berada di propinsi Timur? don't know...
Akses ke Alun-alun kota Ambon, World Peace Gong dan Teluk Ambon bisa menggunakan becak.
Oya, ada fakta menarik tentang becak di Ambon. Jadi begini, untuk mengurangi kemacetan di Ambon (bayangin, Ambon pun macet lhoh!), pemerintah memberlakukan aturan jadwal menarik becak, becak warna merah bisa cari penumpang dari hari senin-kamis, becak warna kuning hari selasa-jumat, warna hijau hari rabu-sabtu, begitu seterusnya (warna dan jadwal pastinya saya nggak hafal, kira-kira seperti itu). Nggak ada kan di daerah lain? Ya cuma di Ambon manise ini adanya.
Banyak camilan atau makanan khas Maluku yang recomended buat oleh-oleh, segala macam olahan dari kenari (kebanyakan dibikin kue sih), manisan pala, sagu, sampai ikan asap khas Maluku. Musti beli...
Oya, kalau pengin batik, Maluku punya batik khas, batik corak bunga cengkeh (secara Timur itu terkenal dengan kekayaan rempahnya).
5. Kolam Belut Raksasa Desa Wei
Subhanallah, kolamnya bersih dan bening banget. Wajar kalau ada warga sekitar yang mengambil sumber air ini untuk dikonsumsi (tapi juga buat nyuci baju dan mandi anak-anak, hadeeeh).
Uniknya, di sumber mata air yang terkesan tenang tersebut, ada penghuninya! Yup, para belut raksasa! Mungkin belut yang sering kita temui di sawah, yang dijual di pasar-pasar, hanya segemuk jari-jari kita, dan panjang pun tak lebih dari 20 cm. Di sini kita bisa menyaksikan para belut raksasa (sebesar kaki manusia!). Mereka bersembunyi di celah-celah batu pinggir kolam. Keluar hanya saat lapar atau saat dipanggil pawangnya (ajaib, pakai pawang segala ik...).
Saya rasa alam dan makhluknya semua telah menyatu, tak ada warga yang takut sama belut raksasa meskipun mereka sedang mandi atau mencuci, belut pun demikian, bisa bertahan di sini. Bahkan meskipun ini adalah kolam air tawar, ikan laut bisa bertahan hidup di kolam ini. Amazing...
6. Rujak Pinggir Pantai Natsepa
Jadi, di sepanjang tepian pantai Natsepa yang lokasinya tak jauh dari kota Ambon terdapat penjual-penjual rujak. Rujak di Maluku sedikit berbeda dengan rujak di Jawa, pertama biasanya di Jawa sambalnya tanpa kacang, di sini pakai kacang plus pake' pala, maknyuss...
Asyik banget, sore-sore di pinggir pantai menikmati deburan ombak dan angin yang sejuk sambil makan rujak buah khas Maluku, hmm...
7. Patung Pahlawan Wanita Maluku
Tebak siapa pahlawan wanita asal Maluku tersebut? Ya, selain Cut Nyak Dien atau Kartini, ada juga yang pahlawan wanita asli Maluku.
Passs? Oke, dia Christina Marthatiahahu. Heroik banget ya, menggenggam tombak dengan gagahnya *padahal cewek.
Lokasi monumen atau patung tersebut berada di dataran yang lebih tinggi dari pusat kota Ambon, *lebih adem. Jadi dari sini, kita bisa menikmati Teluk Ambon dan kapal-kapalnya yang tampak mungil, bahkan dari sini, bisa juga melihat padatnya kota Ambon, semua tampak kecil dilihat dari atas sini.
8. About Kuliner: Papeda
Ini bukan bubur ayam, bukan juga bubur sumsum, ini papeda, makanan khas daerah Timur termasuk Maluku yang berbahan dasar sagu.
Rasanya yang tawar alias hambar menjadi nikmat pas ditambah kuah ikan kuning perpaduan aneka rempah-rempah tersebut. Orang asli Maluku makan papeda ini tanpa sendok, langsung sruput aja pakai mulut, slruppp...
Kenyal sekali, makan baru beberapa suap saja sudah kenyang *solusi tepat buat diet ni, xixixi. Must try...
Kenyal sekali, makan baru beberapa suap saja sudah kenyang *solusi tepat buat diet ni, xixixi. Must try...
Oke itu sedikit cerita tentang jalan-jalan di Maluku.
Enjoy Maluku nan eksotis dan Indonesiaku yang memukau... :)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan komentarnya untuk perbaikan kami, terimakasih.