Langsung ke konten utama

TAMAN SAFARI MALAM: CIRQUE DU FREAK

Bukan... ini bukan film vampirenya Darren Shan yang menyadari kekuatannya di dunia sirkus. Cirque du Freak kali ini tentang perform teman-teman sirkus asli Bogor yang tampil di panggung wisata malam Taman Safari. Saat melihat penampilan mereka, pikirku seketika melayang terbang menuju camp para pemain sirkus di film cirque du freak vampire's assistant, tali temali, api, balok keseimbangan, dan perlengkapan sirkus lainnya seolah memenuhi pikiranku. Disiplin dan kerja keras dalam latihan menjadi kunci utama keberhasilan mereka. Bukan sulap, bukan sihir, tapi sebuah karya cantik dari keseimbangan otak. Berdiri di atas balok yang terus bergerak maju mundur, menari dengan api, melipat-lipat badan, sungguh bukanlah pekerjaan gampang, satu dua kali gagal tak menjadi masalah.
"Tahu... Tahu... Tahu Sumedangnya, teh?" Tawar beberapa penjaja jajanan di sepanjang jalan raya menuju puncak. Akhirnya, sampai puncak juga. Taman Safari... aku datanggg!
Taman Safari seolah masih nyaman dengan kondisinya 10 tahun yang lalu, tak begitu banyak transformasi semenjak pertama kali aku menginjakkan kaki di sini, tepatnya saat wisata bersama rekan-rekan kerja Ibu. Hanya tambahan wisata malam taman safari yang saya rasa merupakan satu perubahan yang cukup signifikan. 
Sembari menunggu loket wisata malam buka, aku putuskan untuk berkeliling pusat souvenir Taman Safari. Lucunya... topi anak-anak berhias kepala singa, gantungan kunci khas Taman Safari, atau pernak pernik lain bertemakan binatang dan Taman Safari seolah telah menghipnotisku untuk segera membelinya, sangat menarik.


Seingat saya, 10 tahun yang lalu, saat berkeliling melihat binatang menggunakan mobil kaca tertutup. Ternyata sekarang disediakan kereta wisata tanpa kaca penutup, melihat binatang secara langsung dengan mata telanjang.
Posisi macan gunung belum berubah sejak 10 tahun yang lalu, masih saja nangkring dia di atas tebing yang sama di area taman safari.



Wisata malam taman safari tak hanya menawarkan wisata berkeliling melihat binatang berkeliaran bebas di alamnya. Kita juga diberi hiburan penampilan sirkus akrobatik karya anak negeri. Bukan Debus, mereka juga mengalami kegagalan, beberakali gagal melakukan aksi.
Salut sama penampilan mereka, kostum yang unik, penampilan energik dan terus tersenyum sepanjang pertunjukan, menghibur penonton. Duduk di kursi paling depan membuat pikiranku melayang menikmati adegan sirkus lain dalam sebuah film vampire kesukaanku, Cirque Du Freak. Mungkinkah dunia anak-anak ini, saat mereka berlatih di kelompoknya, pasca manggung, hewan-hewan buas yang seolah menjadi sangat jinak, seperti bayanganku dalam film Darren Shan yang penuh dengan keunikan? Hmm...




Komentar

Posting Komentar

Silahkan komentarnya untuk perbaikan kami, terimakasih.

Postingan populer dari blog ini

BUAH KHAS KALIMANTAN

Akhir tahun di Kalimantan sepertinya layak disebut sebagai musim semi. Bagaimana tidak musim semi? Saat kamu bisa menemukan aneka macam buah-buahan langka di segala penjuru kota yang tak pernah eksis sebelumnya apalagi untuk seorang perantau dari Jawa seperti saya. Pertama kali mulai takjub dengan pemandangan buah asing ini dimulai saat traveling di pasar terapung, buah kuning besar dengan kulit yang seperti ditaburi bedak dengan rasa yang sangat lembut seperti mentega, ya buah mentega. Dan petualangan saya berburu buah asing pun semakin menggila. 1. Kalang-kala Buah dengan bentuk menyerupai terong mini atau terong yang biasa untuk lalapan berwarna pink, cantik banget. Mengkonsumsinya pun tidak sembarangan langsung dimakan, dia harus direndam terlebih dahulu dengan air panas yang sudah dicampuri garam, diamkan beberapa saat dan buah bisa dinikmati, hmm... rasanya seperti sedang makan alpukat, nyam... 2. Buah Bundar Seperti namanya, buah bundar memiliki bentuk bulat se

KULINER KHAS KAMPUNG KELING MEDAN

Laughter is brightest, where food is best -Irish Proverb- Jika berkunjung ke Medan Sumatera Utara, jangan lupa mampir ke kawasan Kuliner Pagaruy. Ada apa di sana? Kawasan Kuliner Pagaruy masih dalam wilayah kampung Keling, Perkampungan orang-orang India, sehingga kita bisa menemukan aneka makanan khas ber- curry . Warung-warung yang menjajakan aneka kuliner khas Timur berjajar panjang seolah menjadi pasar persaingan sempurna. Kami memesan Nasi Kebuli, Roti Jala, dan Roti Kerucut. Nasi Kebuli Nasi yang diolah dengan rempah-rempah, aroma wangi rempahnya begitu kuat. Aku tak begitu kuasa menelannya apalagi ditambah lauk kare daging yang berkuah kental dan berempah. Roti Jala Roti yang dimasak dengan cetakan jaring-jaring ini lebih bersahabat di lidahku. Diolah dengan tepung tawar dan berlauk kuah kare daging kambing, aku cukup menikmatinya.

TAMAN PELANGI JOGJA

Taman Pelangi merupakan istilah keren untuk taman penuh lampion berwarna warni aneka rupa di areal monumen jogja kembali Yogyakarta. Taman Pelangi atau Taman Lampion mulai dibuka kala senja telah menjingga. Saat langit telah menghitam, taman pelangi menghadirkan sensasi malam yang lebih indah. Berjalan diantara lampion-lampion aneka bentuk dan warna seolah membawa kita menyusuri negeri dongeng para kurcaci yang begitu cantiknya. Selamat berimajinasi! Lampion berbentuk aneka jenis bunga hingga kupu-kupu yang tengah menghisap sarinya, beberapa tokoh kartun seperti sponge bob dan sahabatnya patrick, angry bird, simbol kota Jogja yaitu Tugu Jogja, lampion kepala presiden RI, dunia air dengan aneka macam binatang lautnya, hingga lampion spesial little korea .