A
Lot of movies are about life, mine are like a slice of cake
-Alferd
Hitchcock-
Sebuah
perjalanan panjang tentang daerah terpencil di Sumatera Utara, Pakpak Bharat.
Garuda Indonesia sukses mendarat di Medan setelah 3 jam menari-nari di latas awan. Diiringi rintik
air bening yang diturunkan sang Pemilik Langit, kami turun dari pesawat dan turut
menikmati tiap tetes air yang membasahi bumi, Welcome Kualanamu!
Perjalanan tak
lekang hanya sampai Medan, kami segera bergegas menuju daerah tujuan utama,
kabupaten terpencil pemekaran Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat. Kami harus mengefektifkan waktu karena butuh 5 jam
untuk sampai ke Pakpak Bharat.
Otakku
berontak mendengar kata ‘5 jam’, apa aku bisa kuat melakukan perjalanan
sebegitu lamanya dengan medan ‘yang katanya’ offroad berkelok-kelok? Aku harus
sehat lahir dan batin sebelum menempuh perjalanan amazing tersebut, setidaknya
memaksa otak supaya berkoordinasi dengan mata untuk bisa dipejamkan sepanjang
perjalanan supaya tidak mabok darat.
Subhanallah,
perjalanan tak seperti ‘yang katanya’ orang bilang, jalanan terbilang halus dan
rata beraspal meskipun memang berkelok-kelok. Kami melewati Kabupaten Karo yang sering disebut puncak-nya
Sumatera Utara. Kami mampir daerah Brastagi yang sejuk. Memoriku seolah
terbang kembali ke masa kecil dulu, saat aku masih bermain monopoli tentang
wilayah-wilayah menarik di Indonesia. Brastagi, kotaknya paling ujung
berdampingan dengan start, menjadi wilayah di Indonesia yang begitu menggoda
para pemain, harganya paling mahal dibanding wilayah lain. Hanya penasaran
seperti apa indahnya Brastagi hingga memiliki harga jual begitu tinggi. Dan
kini, saat ini, aku telah menginjakkan kaki di sini, Brastagi, yang seolah
hanya dapat terkurung dalam bayangan anak kecil, kini ia menjadi kenyataan!
Brastagi,
salah satu wilayah di Sumatera Utara yang begitu menarik, sejuk, dan memiliki perkembangan pesat dalam bidang apapun,
sekitar 3 jam dari Medan dan 2 jam sebelum Pakpak Bharat. Paling terkenal di Brastagi adalah produk buah-buahannya terutama jeruk. Bahkan, orang sering menyebut jeruk manis
khas Sumatera Utara sebagai jeruk Brastagi. Dan satu hal yang begitu menggelitik
di Brastagi, berjajarnya pedagang pecal khas Jawa (sayur-sayuran yang disiram
sambal kacang) dan Wajik (ketan yang diolah seperti dodol), dimanapun
masih saja terasa suasana Jawa, hehe… #abaikan
Apa yang bisa
ditemui di Brastagi selain pasar dan buah-buahannya? Karena Brastagi ini
menjadi salah satu pusat daya tarik wisata Sumatera Utara, kita bisa menikmati
taman bermain keluarga, perkebunan buah, gardu pandang dari puncak, wisata alam
seperti air terjun, dsb.
Air Terjun Sipiso-Piso |
Danau Toba dari Atas Air Terjun Sipiso-Piso Desa Tongging |
Pedagang Souvenir dan Oleh-Oleh |
Saya sempat
mampir ke wahana wisata ke air terjun sipiso-piso yang juga menjadi tempat untuk menikmati Danau Toba dari atas puncak. Air terjun Sipiso-piso begitu menarik dengan dikelilingi perbukitan dan hutan pohon pinus. Danau Toba pun tampak begitu indah dilihat dari atas air terjun Sipiso-piso, Desa Tongging,
Kabupaten Karo. All praises to Allah untuk ciptaan AlamNya
yang begitu indah.
Morn... |
Dairi Hotel |
Tibalah kami
di Pakpak Bharat, salah satu kabupaten terpencil di wilayah Sumatera Utara.
Penduduknya saja hanya 47.000 jiwa dan mayoritas berprofesi sebagai petani.
Kehidupan penduduk di kabupaten ini begitu sederhana. Perekonomian mereka
ditopang dengan hasil pertanian dan perkebunan terutama tanaman pala.
Go Green |
Rumah Dinas |
Masih banyak hutan di Pakpak Bharat, sebelum akhirnya penduduk asli mengubahnya menjadi lahan pertanian. Tak ada tempat wisata
spesial di kabupaten ini, hanya alamnya yang masih perawan, monyet-monyet masih
berkeliaran bebas di hutan. Bahkan saat perjalanan, tak sengaja kami mendapati monyet
berhenti di jalan raya pinggir hutan. Mungkin dia ingin menghirup udara
jalanan, hahaha.... Yang pasti aku tak mungkin menemukan momen tersebut di Kota
Jakarta.
Lokasi Pengibaran Bendera Merah Putih di Kabupaten Dairi Sidikalang |
Setiap
bangunan di Kabupaten Pakpak Bharat terpasang ukiran khas di atas gentengnya,
terpasang di hampir setiap rumah yang kami temui. Aku belum menemukan apa arti
simbol ukiran di atas atap tersebut. Aku hanya mampu menemukan satu bangunan
bersejarah tempat pertama kali dikibarkannya bendera merah putih di Kabupaten Pakpak
Bharat.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan komentarnya untuk perbaikan kami, terimakasih.